PASCALAUBIER – Nairobi, ibu kota Kenya, adalah sebuah kota yang vibrant dengan kekayaan budaya yang tercermin dalam ragam kulinerannya. Melalui pengaruh dari berbagai etnis, sejarah kolonial, serta inovasi lokal, Nairobi telah menyajikan palet makanan yang memikat lidah dan membawa identitas kuat dari tanah Kenya.

Ugali: Dasar dari Setiap Sajian
Ugali, sebuah hidangan yang terbuat dari tepung jagung yang dimasak hingga kental dan biasanya disajikan dengan sayur atau lauk, merupakan makanan pokok dan favorit di Nairobi. Sederhana namun penuh gizi, ugali adalah dasar dari banyak makanan Kenya dan sering ditemukan di meja makan rumah-rumah Nairobi.

Nyama Choma: Sajian Utama yang Menggugah Selera
Tidak ada yang bisa melampaui popularitas nyama choma di Nairobi. Nyama choma yang berarti “daging bakar” dalam bahasa Swahili, adalah daging, umumnya kambing atau sapi, yang dipanggang hingga sempurna. Lazimnya disajikan dengan kachumbari, salad tomat dan bawang yang segar, nyama choma adalah simbol kebersamaan dan sering dinikmati dalam acara sosial.

Sukuma Wiki: Pelengkap yang Menyehatkan
Sukuma wiki, yang secara harfiah berarti “dorong minggu,” adalah hidangan sayur yang sering ditemani dengan ugali atau nasi. Terbuat dari sayuran hijau seperti collard greens atau kale, sukuma wiki merupakan sajian yang murah dan menyehatkan, mampu “mendorong” seseorang melewati minggu dengan nutrisi yang cukup.

Githeri: Kesederhanaan dalam Kekayaan Rasa
Githeri adalah hidangan tradisional Kenya yang terbuat dari campuran jagung dan kacang yang direbus. Sering kali diperkaya dengan tambahan sayuran dan daging, githeri adalah makanan lezat yang menyediakan asupan karbohidrat dan protein.

Mandazi: Manisnya Nairobi
Untuk pencuci mulut atau camilan, mandazi, donat berbumbu Afrika, sering menjadi pilihan. Ringan dan sedikit manis, mandazi adalah teman minum teh yang sempurna dan bisa ditemukan di penjual kaki lima hingga restoran mewah.

Samaki: Kelezatan dari Danau Victoria
Di Nairobi, ikan seperti tilapia (samaki) yang berasal dari Danau Victoria juga sangat populer. Biasanya digoreng atau dibakar dengan bumbu sederhana, samaki sering disajikan dengan ugali atau nasi dan kachumbari.

Kesimpulan:
Makanan favorit orang Nairobi menawarkan wawasan ke dalam jiwa Kenya. Dari ugali yang mengenyangkan hingga nyama choma yang menggugah selera, setiap hidangan mencerminkan sejarah, tradisi, dan keanekaragaman budaya yang kaya. Dalam setiap gigitan, baik di pasar lokal atau di restoran fine dining, pengunjung dan penduduk setempat sama-sama merayakan warisan kuliner yang menjadi kebanggaan Nairobi.

Catatan Akhir:
Mengunjungi Nairobi dan mencicipi beragam makanannya tidak hanya mengisi perut tetapi juga memperkaya pengalaman kultural. Dalam setiap sudut kota, dari restoran terkenal hingga warung pinggir jalan, terdapat cerita yang siap diceritakan melalui kekayaan rasa makanan Kenya.