pascalaubier.com

pascalaubier.com – Dua satelit penginderaan jauh yang dikembangkan oleh Universitas Wuhan dan Badan Antariksa Nasional Tiongkok Luojia-3 dan Dongfang Huiyan Gaofen-1 telah memberikan gambaran detil mengenai skala kerusakan yang terjadi di wilayah Palestina akibat serangan yang dilakukan oleh Israel sejak 7 Oktober. Citra yang dianalisis menunjukkan bahwa sejumlah besar infrastruktur di Gaza telah mengalami kerusakan signifikan.

Penginderaan Jarak Jauh Mengungkap Kerusakan Urban dan Pertanian

Pada sebuah konferensi antariksa yang dilaksanakan di Wuhan, China, Profesor Li Deren dari Universitas Wuhan menyajikan temuan analisis komparatif yang menunjukkan bahwa per tanggal 2 Maret 2024, sekitar 58,4 persen bangunan dan 34,1 persen lahan pertanian di Jalur Gaza mengalami kerusakan. Algoritma canggih yang diprogram dalam satelit memungkinkan deteksi dan evaluasi kerusakan pada struktur bangunan penting, seperti rumah sakit dan sekolah, serta identifikasi kawah rudal.

Perbandingan Kerusakan Antar Kota di Gaza

Data terkini yang dihimpun oleh satelit pada 2 Maret 2024 telah mendeteksi total 3.747 kawah di wilayah tersebut. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa tingkat kerusakan di Kota Gaza hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan Kota Deir al Balah yang terletak di pesisir pantai tengah Jalur Gaza.

Perkembangan Kerusakan Sepanjang Waktu

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerusakan bangunan di Gaza telah meningkat dari 18,7 persen sebelum 10 November 2023, menjadi 32,6 persen per 29 November 2023, dan terus meningkat hingga mencapai 56 persen pada 22 Januari 2024, sebelum stabil di angka 58,4 persen pada bulan Maret.

Paralelisme dengan Sejarah: Gaza dan Nagasaki

Analisis yang dilakukan oleh satelit China ini menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi di Jalur Gaza, dengan luas wilayah 365 km persegi (140 mil persegi), telah melampaui skala kerusakan yang terjadi di Nagasaki, Jepang, pasca-serangan bom atom oleh AS pada tahun 1945.

Teknologi Satelit China dan Kontribusinya pada Pemetaan Kerusakan

Dengan kemampuan pemrosesan data intra-satelit dan komunikasi satelit-ke-darat secara real-time, Luojia-3, satelit penginderaan jauh cerdas yang dikembangkan oleh Universitas Wuhan, bersama dengan Dongfang Huiyan Gaofen-1 yang menyediakan pengamatan Near-Real-Time, merupakan langkah transformatif dalam teknologi penginderaan jauh China. Kedua satelit ini menyediakan data penting yang mendukung berbagai aplikasi mulai dari pencegahan dan bantuan bencana hingga survei lingkungan dan sumber daya.

Kerjasama antara satelit Luojia-3 dan Dongfang Huiyan Gaofen-1 telah memberikan wawasan yang mendalam tentang tingkat kerusakan yang telah terjadi di Jalur Gaza. Inovasi China dalam teknologi satelit penginderaan jarak jauh ini tidak hanya mengukuhkan posisinya di bidang pengamatan bumi tetapi juga memungkinkan pemahaman yang lebih baik akan dampak konflik terhadap wilayah dan penduduknya.