pascalaubier.com – Pemerintah Iran langsung mengecam keras serangan militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir mereka. Dalam pernyataan resmi, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyebut aksi tersebut sebagai “serangan biadab”. Ia menuduh Washington secara terang-terangan menyerang kedaulatan Iran dan merusak stabilitas kawasan Timur Tengah. Selain itu, pemerintah Iran menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam terhadap tindakan sepihak tersebut.
Serangan Terjadi di Tengah Ketegangan Memuncak
Serangan itu terjadi pada dini hari ketika drone militer AS menghantam fasilitas nuklir di provinsi Isfahan. Warga setempat mendengar ledakan keras yang mengguncang area sekitar. Beberapa saksi mata melihat api membumbung tinggi dan pasukan keamanan langsung menutup seluruh akses ke lokasi. Akibatnya, aktivitas di fasilitas tersebut terhenti sementara.
AS Mengklaim Serangan Sebagai Langkah Pencegahan
Pemerintah AS menyatakan bahwa serangan tersebut bertujuan mencegah potensi ancaman dari program nuklir Iran. Presiden Joe Biden mengatakan bahwa pihaknya harus mengambil tindakan tegas demi melindungi keamanan global. Ia menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan negara mana pun mengembangkan senjata nuklir secara sembunyi-sembunyi. Meskipun Iran berkali-kali membantah tuduhan itu, Washington tetap menolak menarik keputusannya.
Iran Siap Membalas Tanpa Kompromi
Sebagai tanggapan, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, langsung memerintahkan pasukan pertahanan untuk siaga penuh. Ia menginstruksikan seluruh institusi strategis untuk memperkuat sistem keamanan nasional. Dalam pidatonya, Khamenei menyatakan bahwa Iran memiliki hak penuh untuk membalas setiap bentuk agresi. Ia menekankan bahwa serangan tersebut tidak akan mengintimidasi rakyat Iran.
Negara-Negara Lain Mengecam Tindakan AS
Beberapa negara seperti Rusia, Tiongkok, dan Turki secara terbuka mengecam serangan tersebut. Mereka menyerukan agar Amerika Serikat menghentikan tindakan provokatif dan mengedepankan diplomasi. Selain itu, PBB memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat memperparah ketegangan dan mengancam perdamaian dunia. Lembaga IAEA juga meminta akses darurat untuk menilai dampak kerusakan terhadap pengawasan nuklir Iran.
Situasi di Timur Tengah Semakin Memanas
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat terus meningkat sejak AS keluar bonus new member dari perjanjian nuklir JCPOA pada 2018. Serangan terhadap situs nuklir ini menambah daftar panjang konflik terbuka antara kedua negara. Para analis politik memperkirakan bahwa serangan ini dapat memicu respons dari kelompok-kelompok sekutu Iran di kawasan. Dengan demikian, risiko konflik regional kini semakin nyata dan mengkhawatirkan.