PASCALAUBIER – Warga Malang gempar setelah menemukan tumpukan sampah setinggi 2 meter menutupi akses ke makam di Kelurahan Sukun. Polisi kini memburu pelaku yang diduga sengaja membuang sampah ilegal di lokasi sakral tersebut.

Kronologi Tumpukan Sampah

Menurut laporan awal, kejadian terungkap ketika seorang warga hendak berziarah pada Senin pagi (15/7). “Saya kaget melihat gunungan sampah menghalangi jalan. Bau menyengat dan lalat beterbangan,” tutur Ahmad, saksi mata. Sampah tersebut terdiri dari plastik, kardus, dan sisa makanan yang diduga berasal dari limbah pasar terdekat.

Protes Warga dan Aksi Cepat

Tak terima dengan insiden ini, puluhan warga langsung melaporkan kasus ke Polsek Sukun. Mereka juga menggelar aksi protes di depan kantor kelurahan sembari membawa spanduk bertuliskan “Stop Buang Sampah Sembarangan!”. Bahkan, kelompok pemuda setempat membentuk tim patroli untuk mengamankan area makam.

Langkah Kepolisian

Merespons laporan, Polsek Sukun mengirim 10 personel untuk olah TKP. Mereka menyita rekaman CCTV dari warung sekitar yang menangkap aktivitas truk pengangkut sampah. “Kami sudah dapat titik terang. Pelaku adalah oknum yang biasa membuang sampah ilegal di sini,” jelas AKP Budi Santoso, Kasat Reskrim Polresta Malang.

Gotong Royong Pembersihan

Sementara itu, 50 relawan dari komunas lingkungan bergabung dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Malang untuk membersihkan lokasi. Hanya dalam 4 jam, 3 ton sampah berhasil diangkut ke TPA Supit Urang. “Kami juga akan pasang kamera pengawas di sini,” tegas Kepala DLH Malang, Ir. Siti Aminah.

Dampak dan Solusi Jangka Panjang

Kasus ini menyoroti lemahnya pengawasan pembuangan sampah di Malang. Oleh karena itu, Pemkot berencana membangun pos pengawasan 24 jam di 15 titik rawan pembuangan liar. “Kami akan sanksi tegas pelaku sesuai Perda No. 5/2021,” tambah Wali Kota Malang, Sutiaji.

Peringatan untuk Publik

Bagi pelaku, ancaman hukuman mencapai denda Rp50 juta atau kurungan 3 bulan. Masyarakat diimbau melaporkan aktivitas mencurigakan via hotline 112.

Kesimpulan

Meski akses makam sudah normal, insiden ini menjadi alarm bagi semua pihak. Dengan kolaborasi warga, aparat, dan pemerintah, Malang bisa wujudkan lingkungan bersih dan tertib.