PASCALAUBIER – Bendungan Karian, yang terletak di Bandung, mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan genangan air yang signifikan. Kampung-kampung di sekitar bendungan ini mulai terendam, menimbulkan kekhawatiran bagi penduduk setempat dan pihak berwenang.
Penyebab Utama
Penyebab utama dari genangan air ini adalah hujan lebat yang terjadi di Bandung pada akhir November 2024. Hujan deras yang berlangsung dari sore hingga malam hari menyebabkan beberapa sungai di Bandung, termasuk Sungai Citarum, meluap. Akibatnya, air dari sungai-sungai ini mengalir ke bendungan dan menyebabkan kenaikan signifikan pada tingkat genangan air di Bendungan Karian.
Dampak Terhadap Wilayah Sekitar
Dampak dari kenaikan genangan air ini sangat terasa di wilayah sekitar bendungan. Beberapa kampung di sekitar bendungan mulai terendam, dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 100 sentimeter. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari penduduk, tetapi juga mengancam Sbobet88 keselamatan mereka. Beberapa rumah penduduk di wilayah Dayeuh Kolot dan Bojongsoang terendam hingga kedalaman 1 meter.
Respons Pihak Berwenang
Pihak berwenang, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung, telah melakukan berbagai upaya untuk menangani situasi ini. BPBD melakukan pemantauan di lokasi, evakuasi, pengumpulan data, dan koordinasi dengan berbagai pihak. Selain itu, BPBD juga menyediakan makanan siap saji, selimut, kebutuhan dasar, dan kasur untuk penduduk yang terdampak banjir.
Studi Pengendalian Banjir
Sebelumnya, studi tentang pengendalian banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikeruh di Bandung telah menunjukkan bahwa peningkatan kapasitas drainase dapat mengurangi tingkat genangan air. Namun, efek dari bendungan ini telah menyebabkan 46% dari total area terendam, menunjukkan bahwa masih ada tantangan besar dalam mengelola genangan air di wilayah ini.
Kesimpulan
Kenaikan genangan air di Bendungan Karian dan dampaknya terhadap kampung-kampung di sekitarnya menunjukkan pentingnya upaya pengendalian banjir yang lebih efektif. Pihak berwenang perlu terus memantau situasi dan melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko banjir di masa depan. Dengan koordinasi yang baik dan respons cepat, diharapkan dampak negatif dari genangan air ini dapat diminimalkan.