PASCALAUBIER – Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengingatkan pengguna tentang meningkatnya risiko penipuan yang melibatkan penyamaran sebagai selebriti. Penipuan ini sering melibatkan iklan palsu atau pesan yang menggunakan gambar dan nama selebriti untuk menarik perhatian dan meyakinkan pengguna agar mengikuti ajakan tertentu, seperti investasi atau penawaran produk.

Penipu memanfaatkan popularitas selebriti untuk menciptakan rasa percaya pada korban. Mereka sering kali membuat akun palsu atau menggunakan teknik manipulasi gambar dan video untuk membuat konten yang tampak meyakinkan. Dalam beberapa kasus, teknologi deepfake digunakan untuk menghasilkan gambar atau video yang tampak nyata dari selebriti yang tampaknya mendukung produk atau layanan tertentu.

Meta telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini dengan menguji teknologi pengenalan wajah yang dirancang untuk mendeteksi dan menghapus konten penipuan yang melibatkan selebriti. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan selebriti dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang taktik penipuan ini dan mendorong pengguna untuk lebih waspada.

Selain itu, Meta mendorong pengguna untuk melaporkan konten mencurigakan yang mereka temukan di platform. Dengan kerja sama dari pengguna, Meta berharap dapat mengurangi dampak negatif dari penipuan semacam ini dan melindungi komunitas online dari eksploitasinya.

Pengguna disarankan untuk selalu memverifikasi informasi yang mereka terima, terutama jika terkait dengan transaksi keuangan atau penawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Dengan bersikap kritis dan waspada, pengguna dapat menghindari menjadi korban penipuan yang merugikan.