PASCALAUBIER – Perubahan iklim merupakan isu global yang semakin mendesak, dengan dampak yang dirasakan di berbagai belahan dunia. Kamboja, sebagai negara berkembang di Asia Tenggara, menghadapi tantangan serius akibat perubahan iklim yang dapat memengaruhi keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Artikel ini akan membahas pengaruh perubahan iklim terhadap Kamboja, termasuk dampak pada sektor pertanian, keanekaragaman hayati, dan ketahanan sosial ekonomi.
Dampak Perubahan Iklim di Kamboja
- Perubahan Pola Curah Hujan Perubahan iklim menyebabkan pola curah hujan yang tidak menentu. Kamboja mengalami peningkatan frekuensi dan intensitas banjir serta kekeringan. Hal ini mengancam hasil pertanian yang bergantung pada curah hujan yang stabil, sehingga berdampak pada ketahanan pangan masyarakat.
- Kenaikan Permukaan Laut Kamboja memiliki garis pantai yang panjang, dan kenaikan permukaan laut mengancam daerah pesisir, terutama di provinsi Prey Veng dan Kampong Speu. Hal ini dapat menyebabkan salinitas tanah yang meningkat, merusak lahan pertanian, dan memaksa masyarakat untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi.
- Kehilangan Keanekaragaman Hayati Perubahan iklim juga mengancam keanekaragaman hayati Kamboja. Perubahan suhu dan pola cuaca mempengaruhi habitat flora dan fauna, berpotensi menyebabkan kepunahan spesies tertentu. Sungai Mekong, yang merupakan sumber kehidupan bagi banyak komunitas, juga terancam akibat perubahan iklim.
Pengaruh pada Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi Kamboja, dengan sebagian besar penduduknya bergantung pada kegiatan pertanian. Perubahan iklim memengaruhi:
- Produksi Pertanian: Fluktuasi curah hujan dan suhu ekstrem berdampak pada pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Kekeringan dapat mengurangi produksi padi, yang merupakan makanan pokok.
- Ketahanan Pangan: Penurunan hasil pertanian dapat menyebabkan krisis pangan dan meningkatkan kerentanan masyarakat, terutama yang berada di pedesaan.
- Perubahan dalam Praktik Pertanian: Petani mungkin perlu beradaptasi dengan metode pertanian baru, seperti penggunaan varietas tahan perubahan iklim, tetapi akses terhadap teknologi dan sumber daya masih terbatas.
Ketahanan Sosial dan Ekonomi
Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada sektor pertanian, tetapi juga pada ketahanan sosial dan ekonomi Kamboja:
- Kemiskinan: Masyarakat yang bergantung pada pertanian tradisional akan semakin rentan terhadap dampak perubahan iklim, memperburuk kondisi kemiskinan. Keluarga yang tidak mampu beradaptasi mungkin terpaksa menjual aset atau meminjam uang dengan bunga tinggi.
- Migrasi: Ancaman terhadap mata pencaharian dapat memaksa masyarakat untuk bermigrasi ke kota-kota besar, meningkatkan tekanan pada infrastruktur dan layanan sosial yang sudah terbatas.
- Konflik Sumber Daya: Ketidakstabilan yang disebabkan oleh kekurangan sumber daya dapat meningkatkan konflik antar komunitas, terutama dalam hal akses air dan lahan.
Upaya Mitigasi dan Adaptasi
Kamboja telah mulai mengadopsi berbagai strategi untuk menghadapi dampak perubahan iklim, termasuk:
- Pengembangan Kebijakan: Pemerintah Kamboja telah menyusun strategi nasional untuk mitigasi perubahan iklim dan adaptasi, dengan fokus pada sektor pertanian, energi, dan pengelolaan sumber daya alam.
- Pendanaan Hijau: Program-program pendanaan hijau dan kerjasama internasional sedang dipromosikan untuk mendukung proyek-proyek berkelanjutan dan membantu masyarakat beradaptasi dengan perubahan iklim.
- Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan teknik pertanian yang berkelanjutan dapat membantu meningkatkan ketahanan.
Kesimpulan
Perubahan iklim memberikan tantangan besar bagi keberlanjutan Kamboja. Menghadapi dampak yang merugikan, terutama dalam sektor pertanian dan ketahanan sosial ekonomi, negara ini perlu menerapkan strategi mitigasi dan adaptasi yang efektif. Dukungan internasional dan kesadaran masyarakat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi Kamboja.