Penyakit Kawasaki merupakan suatu sindrom inflamasi akut yang umumnya mempengaruhi anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyakit ini ditandai dengan demam yang berkepanjangan, peradangan pada dinding pembuluh darah (vasculitis), pembengkakan kelenjar getah bening, ruam kulit, serta pembengkakan tangan dan kaki. Terapi obat untuk Penyakit Kawasaki bertujuan untuk mengurangi peradangan dan mencegah komplikasi jangka panjang, terutama kerusakan pada arteri koroner. Dalam artikel ini, kita akan melihat terapi obat saat ini yang digunakan untuk Penyakit Kawasaki dan perkembangan terbaru dalam pengobatannya.

Terapi Obat untuk Penyakit Kawasaki:

  1. Imunoglobulin Intravena (IVIG):
    • Terapi utama untuk Penyakit Kawasaki adalah pemberian satu dosis besar imunoglobulin intravena (IVIG), biasanya dalam kisaran 2 g/kg, yang diberikan selama 10-12 jam.
    • IVIG berfungsi dengan cara yang tidak sepenuhnya dipahami tetapi diperkirakan menyediakan antibodi yang membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah.
  2. Aspirin:
    • Aspirin dosis tinggi (80-100 mg/kg per hari) diberikan dalam pembagian dosis selama fase akut penyakit untuk efek antiinflamasi dan antipiretiknya.
    • Setelah demam mereda, dosis aspirin biasanya dikurangi ke dosis rendah antiplatelet (3-5 mg/kg per hari) untuk mencegah penggumpalan darah dan diberikan sampai ultrasonografi jantung menunjukkan tidak ada perubahan pada arteri koroner.
  3. Kortikosteroid:
    • Kortikosteroid dapat digunakan pada kasus yang resisten terhadap IVIG, atau pada pasien yang berisiko tinggi untuk komplikasi arteri koroner.
    • Prednisolon atau methylprednisolone biasanya digunakan dalam terapi ini.
  4. Agens Antiinflamasi Lainnya:
    • Untuk pasien yang tidak responsif terhadap IVIG dan aspirin, agens antiinflamasi lain mungkin diperlukan, seperti infliximab (antibodi monoklonal anti-TNF-α) atau anakinra (inhibitor interleukin-1).
  5. Agens Antikoagulan:
    • Dalam kasus yang sangat jarang di mana terjadi trombosis arteri koroner, antikoagulan seperti warfarin atau heparin mungkin diperlukan.

Perkembangan Terbaru dalam Pengobatan Penyakit Kawasaki:

  1. Penelitian tentang Etiologi:
    • Penelitian terus dilakukan untuk memahami penyebab pasti Penyakit Kawasaki, yang dapat membuka peluang untuk terapi yang lebih target.
  2. Terapi Berbasis Biologis:
    • Pemanfaatan agens biologis seperti tocilizumab, agens anti-IL-6, sedang dieksplorasi sebagai alternatif terapi pada kasus yang resisten terhadap terapi standar.
  3. Optimasi Protokol Terapi:
    • Studi klinis sedang dilakukan untuk menentukan rejimen optimal IVIG dan aspirin, termasuk waktu pemberian, dosis, dan durasi terapi.
  4. Studi Genetik:
    • Studi genetik mungkin memberikan wawasan tentang predisposisi individu terhadap penyakit dan respons terhadap pengobatan.

Kesimpulan:
Terapi obat untuk Penyakit Kawasaki terutama melibatkan pemberian IVIG dan aspirin untuk mengurangi risiko kerusakan jantung dan komplikasi arteri koroner. Meskipun terapi ini umumnya efektif, ada kasus yang memerlukan pendekatan terapeutik tambahan seperti kortikosteroid atau agens biologis. Penelitian terus berkembang dalam mencari pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini dan mengoptimalkan strategi pengobatan untuk meningkatkan hasil klinis. Kerja sama internasional dalam penelitian dan pengembangan protokol pengobatan yang efektif sangat penting dalam mengurangi beban penyakit ini.