PASCALAUBIER – Beijing, 9 Februari 2025 – Pemerintah China dikabarkan akan memangkas subsidi untuk pembangkit listrik tenaga surya dan angin dalam upaya menyeimbangkan anggaran energi terbarukan dan mendorong industri lebih mandiri. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi China sebagai pemimpin global dalam teknologi energi bersih, sambil mengurangi ketergantungan pada dana pemerintah.
Menurut sumber yang dekat dengan kebijakan ini, pengurangan subsidi akan dilakukan secara bertahap dimulai tahun ini, dengan target untuk mengurangi beban fiskal negara yang telah lama menopang pertumbuhan sektor energi terbarukan. Langkah ini juga bertujuan untuk mendorong inovasi dan efisiensi di kalangan produsen energi surya dan angin.
“Subsidi telah memainkan peran penting dalam membangun fondasi industri energi terbarukan di China. Namun, seiring dengan meningkatnya daya saing teknologi dan penurunan biaya produksi, kami percaya bahwa industri ini siap untuk berdiri sendiri,” ujar seorang pejabat dari Kementerian Energi China.
Pengurangan subsidi ini diperkirakan akan mempengaruhi pasar dalam negeri, terutama bagi perusahaan kecil yang sangat bergantung pada dukungan pemerintah. Namun, pemain besar di industri diperkirakan sudah siap menghadapi perubahan tersebut berkat skala ekonomi dan inovasi yang telah mereka kembangkan.
Sebagai bagian dari kebijakan ini, pemerintah China juga berencana untuk meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi energi terbarukan, serta memperkuat infrastruktur transmisi dan penyimpanan energi untuk memastikan stabilitas pasokan.
Meski demikian, langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan pengamat industri mengenai dampaknya terhadap pertumbuhan kapasitas energi terbarukan di China. Beberapa analis berpendapat bahwa pengurangan subsidi dapat memperlambat laju instalasi baru, meskipun jangka panjangnya diharapkan dapat menciptakan industri yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Dengan rencana ini, China berharap dapat terus memimpin transisi global menuju energi bersih, sekaligus memenuhi target emisi karbon yang ambisius di bawah Kesepakatan Paris.