WWW.PASCALAUBIER.COM – Dunia otomotif lagi-lagi dibuat waswas. Bukan karena desain mobil baru yang jelek, atau karena alternatif judi trisula88 harga bahan bakar naik, tapi karena… China! Negeri Tirai Bambu ini baru saja memperketat ekspor mineral tanah jarang, alias rare earth, bahan super penting buat bikin mobil—khususnya mobil listrik.
Masalahnya, rare earth ini bukan cuma sekadar mineral biasa. Komponen ini vital banget buat bikin magnet yang dipakai di motor listrik, pengeras suara, bahkan teknologi kendaraan canggih. Nah, pasokan utamanya? Jelas, dari China. Jadi begitu mereka menutup keran ekspor, seluruh industri otomotif langsung kalang kabut.
Pabrik Terancam Mandek
Dilansir dari Reuters (Selasa, 10 Juni 2025), salah satu produsen magnet asal Jerman, Magnosphere, langsung menyuarakan kekhawatirannya. CEO-nya, Frank Eckard, bilang kalau pabrik mereka bisa berhenti total di pertengahan Juli kalau pasokan cadangan nggak juga datang.
“Industri otomotif sekarang benar-benar panik. Mereka siap bayar berapa pun asalkan bahan tetap jalan,” ujar Eckard dengan nada cemas.
Ini bukan pertama kalinya dunia otomotif terguncang. Sebelumnya, industri sempat megap-megap akibat kekurangan chip (semikonduktor) dari tahun 2021–2023. Dan sebelum itu, pandemi COVID-19 sudah bikin pabrik-pabrik tutup berbulan-bulan.
China Pegang Kendali
Berbeda dari krisis sebelumnya, kali ini masalahnya lebih pelik. China mengontrol sekitar 70% tambang tanah jarang global, 85% proses penyulingan, dan hampir 90% produksi magnet berbasis tanah jarang. Artinya? Hampir semua produksi magnet dunia ada dalam genggaman mereka.
Makanya, keputusan ekspor ini bikin banyak jalur produksi di Eropa dan negara lain tergantung sepenuhnya pada keputusan segelintir pejabat China. Nggak heran, sejumlah pabrik di Eropa sudah mulai gulung tikar, seperti yang disampaikan Asosiasi Pemasok Mobil Eropa (CLEPA). Mereka bahkan memprediksi penutupan ini akan terus berlanjut.
“Cepat atau lambat, semua pelaku industri akan kena dampaknya,” kata Sekjen CLEPA, Benjamin Krieger.
Upaya Lepas dari Ketergantungan
Nggak tinggal diam, berbagai produsen mobil dan teknologi pun mulai cari jalan keluar. Contohnya, perusahaan magnet asal AS, Niron, berhasil bikin magnet tanpa unsur tanah jarang. Mereka bahkan udah ngantongin investasi lebih dari US$250 juta dari nama-nama besar kayak GM, Stellantis, dan Magna.
CEO Niron, Jonathan Rowntree, bilang: “Sejak pembatasan ekspor ini berlaku, minat investor langsung melonjak drastis!”
Sementara itu, Warwick Acoustics dari Inggris juga nggak mau ketinggalan. Mereka sedang mengembangkan pengeras suara bebas tanah jarang yang katanya bakal debut di mobil-mobil mewah akhir tahun ini. Tapi, sabar dulu, karena untuk masuk ke mobil-mobil massal masih butuh waktu sekitar lima tahun lagi.
“Kami udah berdiskusi dengan banyak produsen mobil, tapi nggak bisa instan. Butuh proses,” ujar CEO Warwick, Mike Grant.