PASCALAUBIER – Pada tanggal 4 Februari 2025, Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 Republik Indonesia, mengalami momen haru saat bertemu dengan Presiden Global Scholas Occurrentes, Jose Maria del Corral, di Kantor Pusat Global Scholas Occurrentes di Roma, Italia. Dalam pertemuan tersebut, Megawati bercerita tentang ayahnya, Presiden Pertama RI, Sukarno, dan pemikirannya yang visioner.

Pertemuan di Roma

Megawati didampingi oleh putrinya, Puan Maharani, yang juga Ketua DPR RI, dan putranya, Mohamad Rizki Pratama, serta sejumlah elite PDIP seperti Ketua DPP bidang Luar Negeri Ahmad Basarah dan Ketua DPP Bintang Puspayoga. Turut hadir pula Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, dan Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, serta Connie Bakrie.

Dalam pertemuan tersebut, Jose Maria del Corral mengungkit pemikiran-pemikiran Bung Karno dan juga Paus Fransiskus. Megawati menyebut bahwa Bung Karno memiliki niat baik untuk masa depan dunia. “Karena memang, terus terang, akibat saya menjadi anaknya Bung Karno dan saya sangat mengerti karena beliau mengajarkan kepada kami hal-hal yang beliau inginkan, mungkin sebenarnya dunia itu harusnya seperti apa,” kata Megawati sambil terharu1.

Pemikiran Bung Karno

Megawati mengaku bahwa Bung Karno mengajarkan banyak hal tentang bagaimana dunia seharusnya. “Nah, tapi mungkin kalau nanti saya, pertama harus bercerita untuk bisa mengerti apa yang sebenarnya diinginkan juga oleh ayah saya,” imbuh Megawati1. Megawati juga menyebut bahwa manusia saat ini seperti melupakan hati nurani, yang tidak menciptakan keadaan yang tentu. “Karena memang sekarang, kalau tadi Bapak mengatakan sekarang ini manusia sudah melupakan hati nurani. Jadi mereka hanya bisa berpikir untuk mendapatkan sebuah pikiran yang sering kali saya sendiri merasa bahwa itu tidak membangun sebuah keniscayaan,” kata Megawati1.

Peran Scholas Occurrentes

Scholas Occurrentes adalah sebuah gerakan pendidikan global yang telah dirintis oleh Paus Fransiskus pada tahun 2001 saat menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires. Gerakan ini kemudian diluncurkan kembali secara global pada tahun 2013 dan berkantor pusat di Roma. Semboyan Scholas Occurrentes adalah ‘Towards an Education Without Borders’6.

Megawati diminta untuk menjadi Advisory Board atau semacam Dewan Pengarah Scholas Occurrentes yang akan dibentuk di Indonesia. Megawati merasa terhormat diminta membantu Scholas Occurrentes. “Advisory Board akan beranggotakan tokoh-tokoh nasional dengan latar belakang yang berbeda, mewakili kelompok budaya dan agama di Indonesia,” kata Basarah6.

Kesan dan Harapan

Megawati sangat mengapresiasi peran Scholas Occurrentes dalam mencerdaskan anak-anak muda melalui pendidikan yang inovatif dan membebaskan serta memupuk toleransi sejak usia dini. “Permintaan ini disampaikan secara langsung saat pertemuan di Jakarta,” kata Basarah di Roma sebelum pertemuan hari ini6.

Megawati juga berharap bahwa peran Scholas Occurrentes di Indonesia dapat mendukung rencana pembukaan Kantor Perwakilan Scholas di Indonesia untuk kegiatan operasional di Indonesia dan Asia. “Advisory Board akan beranggotakan tokoh-tokoh nasional dengan latar belakang yang berbeda, mewakili kelompok budaya dan agama di Indonesia,” kata Basarah6.

Penutup

Pertemuan Megawati dengan Jose Maria del Corral di Roma menjadi momen yang sangat berarti, tidak hanya bagi Megawati tetapi juga bagi upaya global dalam pendidikan dan toleransi. Dengan menjadi bagian dari Scholas Occurrentes, Megawati berharap dapat melanjutkan visi ayahnya, Bung Karno, dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan adil bagi generasi mendatang.