PASCALAUBIER – Peringatan Nuzulul Qur’an yang jatuh pada 17 Ramadan tidak hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga peluang merefleksikan relevansi ajaran Al-Qur’an dalam membangun peradaban. Salah satu negara yang patut menjadi bahan studi adalah Swiss, negara dengan indeks pembangunan manusia (IPM) tertinggi ke-2 dunia versi UNDP (2023). Artikel ini mengulas bagaimana prinsip Al-Qur’an selaras dengan pilar kemajuan Swiss: keadilan, inovasi, dan keberlanjutan.

1. Keadilan Sosial (QS. Al-Hadid: 25) dan Sistem Demokrasi Swiss

Swiss dikenal dengan model demokrasi partisipatif, di mana rakyat bisa mengajukan referendum untuk amendemen konstitusi. Sistem ini mencerminkan pesan QS. Al-Hadid: 25: “Allah menurunkan Al-Kitab dan neraca supaya manusia menegakkan keadilan.”

  • Pelajaran Konkret:
    • Transparansi anggaran negara Swiss yang dipublikasikan real-time selaras dengan prinsip amanah (QS. An-Nisa: 58).
    • Rasio gaji CEO-pekerja di Swiss hanya 1:12, jauh di bawah AS (1:265), mengimplementasikan larangan penumpukan kekayaan (QS. Al-Humazah: 2-3).

2. Inovasi Teknologi (QS. Ar-Rahman: 33) dan Kepemimpinan Swiss di Bidang Sains

Swiss adalah rumah bagi 4 universitas top 100 dunia dan produsen 25% obat paten global. Kemajuan ini sejalan dengan seruan Al-Qur’an: “Wahai golongan jin dan manusia, jika sanggup menembus penjuru langit dan bumi, tembuslah!” (QS. Ar-Rahman: 33).

  • Contoh Integrasi:
    • ETH Zurich mengembangkan robot medis berbasis AI untuk operasi saraf, merefleksikan konsep ihsan (optimalisasi karya) dalam Islam.
    • Kebijakan riset Swiss yang mengalokasikan 3% PDB untuk R&D sesuai semangat iqra’ (membaca/meneliti) dalam QS. Al-‘Alaq: 1-5.

3. Keberlanjutan Lingkungan (QS. Al-A’raf: 85) dan Green Policy Swiss

Swiss menargetkan net-zero emission pada 2050 dengan strategi:

  1. Pajak karbon untuk industri.
  2. Konversi 60% energi dari hidro dan surya.
  3. Program zero waste city di Basel.

Ini selaras dengan larangan Al-Qur’an terhadap kerusakan lingkungan: “Jangan berbuat kerusakan di bumi setelah diciptakan dengan baik” (QS. Al-A’raf: 85).

4. Neutralitas Swiss (QS. Al-Hujurat: 13) dan Diplomasi Antaragama

Sebagai negara netral, Swiss menjadi tuan rumah dialog Kristen-Islam terbesar di Eropa (Geneva Interfaith Summit). Hal ini mencerminkan prinsip QS. Al-Hujurat: 13: “Kami ciptakan kamu berbangsa-bangsa untuk saling mengenal.”

Relevansi Nuzulul Qur’an di Era Modern

Kemajuan Swiss membuktikan bahwa nilai universal Al-Qur’an—jika diimplementasikan secara kontekstual—dapat menjadi panduan membangun masyarakat maju dan beretika. Sebagai umat Muslim, tugas kita adalah menggali maqashid syari’ah (tujuan syariat) untuk menjawab tantangan zaman.