pascalaubier – Setelah puluhan tahun tinggal di kolong tol di berbagai wilayah Jakarta, sebanyak 139 kepala keluarga (KK) akhirnya direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Relokasi ini merupakan bagian dari upaya penataan kawasan kolong jembatan dan kolong tol untuk dimanfaatkan sebagai tempat yang lebih layak dan sehat bagi warga.
Salah satu warga yang direlokasi, Siti Aminah, mengaku telah tinggal di bawah kolong tol sejak tahun 2002. Awalnya, ia mengontrak rumah dan berjualan di kawasan tersebut. “Saya senang bisa direlokasi ke rusunawa. Tempatnya lebih bersih dan layak untuk ditinggali,” ujar Siti Aminah.
Proses relokasi ini dimulai dengan pendataan dan verifikasi oleh jajaran wali kota di wilayah Jakarta. Warga yang tinggal di kolong tol Jembatan Tiga Pluit, Jelambar, dan Angke menjadi prioritas utama dalam program ini. “Kami ingin memberikan hunian yang layak bagi setiap masyarakat, terutama mereka yang selama ini tinggal di kondisi yang tidak memadai,” kata Teguh Setyabudi, Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Relokasi ini juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pemerintah juga menyediakan fasilitas berupa rusunawa yang dikelola oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta. Warga yang direlokasi tidak perlu membayar sewa selama enam bulan pertama sebagai bentuk dukungan dari pemerintah.
Salah satu lokasi rusunawa yang menjadi tujuan relokasi adalah Rusunawa Tongkol di Pademangan medusa88. Warga yang sebelumnya tinggal di kolong tol Jembatan Tiga Pluit dan Jelambar Baru telah direlokasi ke tempat ini. “Kami sangat senang bisa tinggal di rusunawa. Tempatnya lebih bersih dan aman,” ujar salah satu warga yang baru saja direlokasi.
Namun, tidak semua warga yang tinggal di kolong tol dapat direlokasi ke rusunawa. Warga yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta, seperti yang tinggal di kolong Tol Angke, tidak dapat direlokasi ke rusunawa yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta. Mereka akan direlokasi ke tempat lain yang disediakan oleh pemerintah.
Program relokasi ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari warga yang tinggal di kolong tol. “Kami rela direlokasi ke rusunawa karena kami ingin hidup di tempat yang lebih layak dan sehat,” ujar salah satu warga yang telah direlokasi.
Dengan adanya program relokasi ini, diharapkan kondisi hidup warga yang sebelumnya tinggal di kolong tol dapat lebih baik dan mereka dapat menikmati hunian yang layak dan sehat. Pemerintah juga berencana untuk terus melakukan penataan kawasan kolong tol dan jembatan untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.